Permainan Tradisional Anak Anak Indonesia
Indonesia
kaya dengan beragam permainan tradisional rakyat, sebagai salah satu warisan
seni-budaya nenek-moyang bangsa Indonesia. Salah satu permainan tersebut adalah
permainan Engklek. Permainan enklek ini masih sangat populer, dan dapat
dimainkan berbagai kalangan usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Permainan
Tradisional Engklek sering disebut juga sebagai permainan tradisional Sunda
Manda. Engklek merupakan sebuah permainan tradisional yang sudah banyak dikenal
oleh anak-anak di Indonesia. Telah banyak dimainkan oleh anak-anak pada masa
dahulu, bahkan sekarang ini permainan tradisional engklek juga dimainkan oleh
anak-anak muda. Memang sampai dengan saat ini tidak ada bukti sejarah yang
otentik yang dapat menyimpulkan mengenai sejarah permainan tradisional engklek.
Namun permainan tradisional engklek ini sudah sangat populer di kalangan anak
perempuan di Eropa pada masa perang dunia. Sedangkan di Indonesia pada masa
penjajahan Belanda banyak dijumpai anak-anak perempuan Belanda bermain
permainan tradisional engklek ini. Memang permainan ini lebih banyak dimainkan
oleh anak perempuan, walaupun ternyata kemudian anak-anak lelaki pun banyak
yang turut bermain permainan tradisional engklek.
Seperti Apakah Permainan Tradisional Engklek
Itu?
Permainan
Sunda manda biasanya dimainkan oleh anak-anak, dengan dua sampai lima orang
peserta. Di Jawa, permainan ini disebut engklek dan biasanya dimainkan oleh
anak-anak perempuan. Permainan yang serupa dengan peraturan berbeda di Britania
Raya disebut dengan hopscotch. Permainan hopscotch tersebut diduga sangat tua
dan dimulai dari zaman Kekaisaran Romawi. Peserta permainan ini
melompat menggunakan satu kaki disetiap petak-petak yang telah digambar
sebelumnya di tanah.
Untuk
dapat bermain, setiap anak harus berbekal gacuk yang biasanya berupa sebentuk
pecahan genting, yang juga disebut kreweng, yang dalam permainan, kreweng ini
ditempatkan di salah satu petak yang tergambar di tanah dengan cara dilempar,
petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak / ditempati oleh setiap pemain,
jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki
mengelilingi petak-petak yang ada.
Pemain
yang telah menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu, berhak memilih sebuah
petak untuk dijadikan "sawah" mereka, yang artinya di petak tersebut
pemain yang bersangkutan dapat menginjak petak itu dengan kedua kaki, sementara
pemain lain tidak boleh menginjak petak itu selama permainan. Peserta yang
memiliki kotak paling banyak adalah yang akan memenangkan permainan ini.
Mungkin
juga ada diantara kita yang belum tahu seperti apakah sebenarnya permainan
tradisional engklek itu. Hal ini wajar karena sekarang ini permainan
tradisional engklek memang telah jarang ditemukan diantara permainan anak zaman
sekarang. Apalagi di zaman modern seperti saat
ini ,anak anak kecil pun sekarang sudah terkena dampak dari teknologi modern,
sehingga tidak ada annak yang main engklek,adanya anak anak yang main gadgetnya
masing masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar